Jakarta - Sebanyak 30 perwakilan komunitas film dari berbagai daerah menghadiri Rapat Koordinasi Komunitas Film Indonesia di Hotel Akmani pada 16-18 Maret 2017 yang digelar oleh Pusat pengembangan perfilman Kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Komunitas tersebut diantaranya Kremov Pictures (Banten) Rumah Film Independent (Sumatera Utara) Raflesia Motion (Bengkulu) Gresik Movie (Jawa Timur) Palangkaraya Film (Kalimantan) Komunitas Film Kupang (NTT) Sumbawa Society (NTB) UKM Darmajaya (Bandar Lampung) Forum Sineas Banua (Kalimantan Selatan) Cinema Apresiator (Sulawesi Selatan) Klub DIY Menonton (Yogyakarta) Komunitas Gubuak Kopi (Sumatera Barat) Cinema Cirebon (Jawa Barat) Sineroom (Jawa Tengah) Bahasinema Bandung (Jawa Barat) Godong Gedang Banjarnegara (Jawa Tengah) CLC Purbalingga (Jawa Tengah) Rumah Kreatif Film Kendal (Jawa Tengah) Lelakon Malang (Jawa Timur) Info Screening (Jakarta) Yayasan Aceh Dokumenter (Aceh) Sukabumi Sinema Indie Forum (Sukabumi) Kedung Kebumen (Jawa Tengah) Festival Film Dokumenter (Yogyakarta) Garasinema (Tangerang) Loste Production (Jawa Timur) Palangkaraya Film Community (Kalimantan Tengah) Yoikatra (Papua) Gresik Movie (Jawa Timur) Sangkanparan (Jawa Tengah) Meditatif Films Makassar (Sulawesi Selatan). Kehadiran 30 wakil Komunitas Film Indonesia ini yang terbagi menjadi 3 kategori yakni forum produksi, forum ekshibisi & festival serta forum Apresiasi dan Kajian, ketiganya merumuskan masalah yang terjadi di komunitas yang mana kendala utama yang dihadapi komunitas adalah dari faktor teknis seperti peralatan, hingga ruang untuk berekspresi. Harapannya adalah dari berbagai elemen yang berkaitan dengan film akan mendukung perkembangan komunitas dengan membantu mencarikan solusi dari masalah tersebut.(red/18)
Rapat Koordinasi Komunitas Film Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar