Setelah melewati beragam kegiatan dan persiapan dalam pra-produksi sejak pertengahan tahun 2014, 40% setting lokasi pertama yang dipilih untuk film Jawara Kidul adalah kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi Jawa Barat. Sedangkan 60% lokasi di film ini meliputi wilayah Lebak, Anyer, dan sekitar Banten lainnya. Pemilihan lokasi di Ciptagelar dengan alasan bahwa Kasepuhan Ciptagelar merupakan Kesatuan masyarakat etnis sunda Banten Kidul yang memang secara administratif kesatuan adat Banten Kidul menjadi 3 wilayah yakni Kabupaten Lebak, Sukabumi dan Bogor. Kremov memilih Ciptagelar karena sebelumnya memiliki jaringan di Kasepuhan Cisungsang, Lebak dalam produksi film Perempuan Lesung.
Tepat pada Sabtu, 21 Februari 2015 pukul 05.30 Cast dan Crew Kremov Pictures berbondong-bondong membawa seluruh property, wardrobe, dan equipment yang telah dipersiapkan secara matang, ke mini bus yang telah terparkir di depan sekretariat Kremov Pictures, Jl. KH. Djamhari Kaloran masjid Gedong Serang. Semula 42 crew yang siap berangkat, namun 7 crew membatalkan keberangkatan dengan beberapa alasan, ternyata dua buah mini bus elf ditakdirkan mencukupi untuk ditempati 35 crew yang siap berangkat, Para crew melewati Pandeglang, menjemput beberapa Crew lain yang tinggal di Pandeglang dan Lebak. Perjalanan yang cukup panjang, dengan berulang kali istirahat, akhirnya pukul 15.30 sampai di Pasir Kurai, Kec. Cibeber, Lebak. dari Pasir kurai menuju Ciptagelar normalnya berkisar 2 Jam perjalanan. Saat melanjutkan perjalanan menuju Cipatgelar, para aktor dan crew terkejut melihat jalanan yang sangat terjal, penuh bebatuan, kanan tebing, kiri jurang, mataharipun perlahan mulai terbenam, namun tidak dengan tim yang telah survei di tempat ini, terlihat lebih tenang. 1 Jam terlewati dengan baik, namun kekhawatiran para crew termasuk tim yang telah survey mulai memuncak saat mini bus tidak sanggup untuk naik ke atas jalan, berulang kali mini bus mundur, berulang kali pula tim bergegas mendorong, berdoa memohon perlindungan, yang ada pada pikiran para crew hanya keselamatan, namun sang sopir pantang menyerah terus berusaha sekuat tenaga menaikan mobilnya, Beberapa crew meminta bantuan dari warga sekitar, perjalanan yang berkelok-kelok dan sangat rumit untuk ukuran mini bus membuat para crew semakin tertantang, semakin penasaran, dalam pikiran para crew sepertinya ada hal yang istimewa dibalik perjalanan yang menantang adrenalin ini, ternyata tentu ada, Tuhan memberikan kemudahan setelah melewati beragam kesulitan, beberapa crew menitikan air mata tepat pukul 19.45 yang disambut oleh pintu masuk Ciptagelar, beribu syukur terucap dari hati para crew, total 14 jam perjalanan kami lalui, 11 Jam perjalanan dilalui dengan penuh semangat, dan 3 jam perjalanan terakhir dilalui dengan dramatis menguji kesemangatan dan keseriusan diawal keberangkatan, namun para crew sanggup melewati ujian tersebut.
Shooting film tahap pertama selama satu minggu 21-28 Februari 2015 di Kasepuhan Cipagelar, membuat para crew dan aktor harus beradaptasi dengan cuaca yang sangat dingin, adat istiadat yang masih kental, serta melaksanakan beberapa ritual sebelum melakukan kegiatan. Abah ugi yang merupakan ketua adat Kasepuhan Ciptagelar, sangat mendukung proses produksi film Jawara Kidul, ia sangat senang dengan kedatangan crew Kremov Pictures yang sudah cukup lama dinantikan. Panorama alam yang sangat eksotis membuat tim tidak berhenti bersyukur menikmati ciptaan sang khalik, ditambah lagi dengan keterbukaan dan ketulusan masyarakat adat Ciptagelar membuat tim semakin betah untuk menjalani proses shooting dengan hati yang senang. Tak hanya itu, Kasepuhan Ciptagelar menyajikan makanan tiga kali sehari dengan menu yang bervariasi dan sangat enak, masakan khas sunda ala Ciptagelar membuat tim ketagihan dengan sambalnya yang begitu lezat. Selama satu minggu proses shooting tahap pertama tersebut memberikan banyak pengalaman berharga untuk para cast dan crew yang kemudian siap memvisualisasikan melalui film untuk dapat dinikmati oleh masyarakat Banten dan Indonesia.
Dengan budget yang cukup fantastis dimulai dari biaya transportasi, pembuatan property, pembuatan wardrobe, konsumsi, dan figuran yang sangat besar membuat tim work tetap berani mengambil langkah menghabiskan dana hasil prestasi kremov serta dari beberapa investor film Jawara Kidul, namun para crew masih cukup senang dengan bantuan support penginapan dari Kasepuhan Ciptagelar, support dari komunitas Reptil, dan komunitas-komunitas lain di provinsi Banten yang diajak kerjasama oleh Kremov Pictures demi meminimalisir budget produksi. Saat ini crew masih memikirkan untuk proses produksi tahap selanjutnya dan post production yang diperkirakan memakan biaya yang cukup besar dalam pembuatan musik dan visual effect. Film Jawara Kidul ditargetkan selesai pada bulan ke-8 tahun 2015 ini sekaligus menjadi karya epic ke-18 dari Kremov Pictures yang sebelumnya berhasil mencetak prestasi seperti film Ki Wasyid, Perempuan Lesung dan Santri. Film dengan konsep kolosal bergenre drama action selain menghibur juga bertujuan memberikan pesan kepada masyarakat mengenai arti Jawara yang sesungguhnya, selain ditayangkan di Bioskop, film ini akan diikutsertakan dalam beberapa festival film nasional dan internasional, harapan para crew adalah film Jawara kidul menjadi karya Kremov yang semakin baik dari segi cerita, teknis, maupun pengemasannya, serta diterima oleh masyarakat yang melihat bahwa Kremov Pictures sebagai komunitas film Banten dapat membangun perfilman daerah juga mencetak prestasi yang lebih baik.(red/DM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar