Banten Pos - CILEGON - Sepasang remaja sedang melihat poster Film Pejuang Geger Cilegon 1888, Ki
Wasyid di Bioskop 21 Ramayana Cilegon, Rabu (25/9). Pada launching
perdana film tersebut, bioskop satusatunya di Kota Cilegon tersebut
dipenuhi pelajar dan tamu undangan. Para pelajar mengaku baru tahu jika
Ki Wasyid, merupakan pahlawan asal Cilegon.
CILEGON, BP - Ratusan warga Kota Cilegon
begitu antusias menyaksikan pemutaran film pendek pejuang banten, Ki
Wasyid di Bioskop 21 Ramayana Mall Cilegon, Rabu (25/9). Namun dibalik
pemutaran film peristiwa Geger Cilegon yang berdurasi 18 menit
tersebut, banyak diantara penonton yang sebagain besar adalah pelajar
tidak mengenal dan mengetahui sejarah perjuangan Ki Wasyid.
Aulia, Salah satu siswa SMU 2 KS,
mengaku selama ini tidak pernah diajarkan sejarah perjuangan
pahlawan-pahlawan Banten di sekolahnya. " Di sekolah di kurikulum mata
pelajaran sejarah tidak ada yang mengajar atau memberi pengetahuan
sejarah pejuang Banten,” ungkapnya.
Ia mendapatkan sedikit pengetahuan
tentang sejarah pejuang Banten hanya dari buku bacaan yang ada di
perpusatakaa nsekolah saja "Saya malah tahu sejarah pejuang Banten
seperti Ki Wasyid hanya dari buku-buku yang ada di perpustakaan. Sama
juga pejuang-pejuang banten lainnya,” terangnya.
Hal senada diungkapkan Niskri, salah seorang pelajar yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama di Cilegon. Bahkan ia mengaku baru tahu ada pahlawan bernama Ki Wasyid dari pemutaran filamnya sekarang ini. “Di sekolah tidak diajarkan, dan ini baru saya tahu kalau Ki Wasyid itu pejuang Banten. Dar iCIlegon lagi,” jelasnya.
Saat ditanyai Banten Pos mengenai
keberadaan makam Ki Wasyid, dirinya tak kuasa menjawab dengan jawaban
yang salah. "Makam Ki Wasyid ada di Pandeglang, mas," terangnya.
Sementara itu, Darwin Mahesa sutradara
Film Ki Wasyid yang juga motor Kremov Picture mengungkapkan, pemutaran
film Ki Wasyid Pahlawan Geger Cilegon 1888 dimaksudkan sebagai suatu
bentuk pengenalan sejarah kepada generasi muda, bahwa ki wasyid adalah
tokoh perjuangan yang bukan hanya di Kota Cilegon, tapi juga sebagai
tokoh perjuangan nasional. "Dewasa ini generasi muda sudah akrab dengan
teknologi. Sehingga ada beberapa generasi yang terkadang malas untuk
membaca buku dan mencari tahu tentang suatu hal dengan cara instan.
Pembuatan film Ki Wasyid ini merupakan satu pengenalan pengetahuan
sejarah, kalau di Banten ada yang memperjuangkan aspirasi masyarakat
pada zamannya,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cilegon, Bukhari memberikan apresiasi kepada anak muda Cilegon karena sudah mengenalkan tokoh pejuang Cilegon lewat film berdurasi pendek. Meskipun menggunakan peralatan sederhana, namun mampu memukau penonton. “Kami berharap, kreatif movie (kremov) bisa membuat film berdurasi panjang. Dan kami juga mengimbau kepada masyarakat Cilegon agar menonton film Ki Wasyid agar bisa menjadi tuntunan,” ungkapnya. (NAL/ZAL/IGO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar