CILEGON, BCO beritacilegon.com - Sebanyak
7 crew dari Kremov Pictures berkunjung ke kantor redaksi Berita Cilegon
Online (BCO) yang terletak di Jalan Pangeran Jayakarta, Blok Aneka II,
Nomor 29B, Simpang Tiga, Kelurahan Ramanuju, Kecamatan Purwakarta, Kota
Cilegon, Provinsi Banten, Jumat 23 Agustus 2014. Kedatangan kreator muda
warga Cilegon Banten ini untuk silaturahmi dan kerjasama kaitan dengan
rencana peluncuran film yang mereka buat, yakni film ketokohan Ki
Wasyid, tokoh masyarakat Kota Cilegon yang memimpin para petani berjuang
mengusir penjajah Belanda pada tahun 1888. Peristiwa perjuangan itu
saat ini dikenal sebagai sejarah Geger Cilegon.
Sutradara
Film Ki Wasyid, Darwin Mahesa mengatakan, film berdurasi pendek yang
dibuatnya selama empat bulan dengan didukung oleh 15 orang pemeran inti,
100 pemeran pendukung dan 30 crew.
"Kita akat tokoh Ki Wasyid agar generasi muda khususnya di Kota Cilegon tidak melupakan sejarah bagaimana tokoh besar pemberani ini mengusir kemungkaran, utamanya dari penjajahan kolonial Belanda. Kami membawa pesan agar semangat perjuangan kemaslahatan yang dipelopori Ki Wasyid, menular kepada generasinya, termasuk saya," ujar mahasiswa Untirta, semester VII ini.
Darwin yang juga pemuda Kelurahan Kalitimbang ini menuturkan, film Ki Wasyid sudah mendapat dukungan dari Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi sehingga diluncurkan dan bisa ditonton masyarakat Cilegon di Studio 21 Cilegon.
"Alhamdulillah dukungan cukup kuat dari elemen masyarakat. Keturunan Ki Wasyid, yakni Ki Mansyur, polisi, Pesantren Daar el-Falah Mandalawangi Pandeglang, BEM Fisip Untirta, SSR Studio Cilegon, Teater Wong Kite, Banten Muda, juga memberikan dukungan, termasuk dukungan kuat juga dari Walikota Cilegon H Tb Iman Ariyadi. Pak walikota sangat menyambut baik dan mendukung penuh peluncurannya nanti," ujar pemuda Kelurahan Kalitimbang ini.
Sejumlah tempat yang dijadikan lokasi syuting, menurut Darwin, antara lain Rumah Dinas Walikota Cilegon, Benteng Kaibon Banten Lama, dan Mesjid Beji Bojonegara. "Film ini juga akan diikutkan dalam festival film nasional yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada September mendatang. Mudah-mudahan semuanya lancar dan kami mendapat sambutan hangat dari masyarakat, khususnya warga Cilegon," katanya.
Art Director Kremov Picture Imanudin menjelaskan bahwa film Ki Wasyid ini bukan satu-satunya film yang sudah digarap pihaknya. Ada sebanyak 14 film lainnya yang sudah sukses menjuarai beberapa festifal film di Indonesia.
"Sebut saja film dengan judul Mengejar Medali pada tahun 2013 berhasil menjadi juara I lomba Festival Film Islamic Movie Day di Jakarta dan film berjudul Menembus Lorong Badak tahun 2012 yang memperoleh juara II tingkat nasional, serta film berjudul Batas Asa Mimpiku yang berhasil meraih juara II tingkat nasional pada Festival Film UNJ tahun 2010," ujar Iman.
Sejauh ini, pembuatan film yang cukup mendatangkan prestasi itu, kata Iman, dibiayai atas dasar swadaya setiap crew yang ada. "Kita bener-bener orang nekad. Sebanyak 15 film yang sudah sukses dibuat itu tanpa donatur. Kita garap sendiri dengan iuran atau swadaya dan kerjasama dengan elemen yang bisa menerima kami," kata Iman seraya menyebutkan bahwa pihaknya juga belum memiliki peralatan yang memadai.
"Tidak ada batasan bagi kami. Misalnya alat saja kami belum punya. Hanya kerjasama dan pinjam sana sini. Tapi hasil kreativitasnya cukup bisa bersaing," ujar Iman.
"Kita akat tokoh Ki Wasyid agar generasi muda khususnya di Kota Cilegon tidak melupakan sejarah bagaimana tokoh besar pemberani ini mengusir kemungkaran, utamanya dari penjajahan kolonial Belanda. Kami membawa pesan agar semangat perjuangan kemaslahatan yang dipelopori Ki Wasyid, menular kepada generasinya, termasuk saya," ujar mahasiswa Untirta, semester VII ini.
Darwin yang juga pemuda Kelurahan Kalitimbang ini menuturkan, film Ki Wasyid sudah mendapat dukungan dari Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi sehingga diluncurkan dan bisa ditonton masyarakat Cilegon di Studio 21 Cilegon.
"Alhamdulillah dukungan cukup kuat dari elemen masyarakat. Keturunan Ki Wasyid, yakni Ki Mansyur, polisi, Pesantren Daar el-Falah Mandalawangi Pandeglang, BEM Fisip Untirta, SSR Studio Cilegon, Teater Wong Kite, Banten Muda, juga memberikan dukungan, termasuk dukungan kuat juga dari Walikota Cilegon H Tb Iman Ariyadi. Pak walikota sangat menyambut baik dan mendukung penuh peluncurannya nanti," ujar pemuda Kelurahan Kalitimbang ini.
Sejumlah tempat yang dijadikan lokasi syuting, menurut Darwin, antara lain Rumah Dinas Walikota Cilegon, Benteng Kaibon Banten Lama, dan Mesjid Beji Bojonegara. "Film ini juga akan diikutkan dalam festival film nasional yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada September mendatang. Mudah-mudahan semuanya lancar dan kami mendapat sambutan hangat dari masyarakat, khususnya warga Cilegon," katanya.
Art Director Kremov Picture Imanudin menjelaskan bahwa film Ki Wasyid ini bukan satu-satunya film yang sudah digarap pihaknya. Ada sebanyak 14 film lainnya yang sudah sukses menjuarai beberapa festifal film di Indonesia.
"Sebut saja film dengan judul Mengejar Medali pada tahun 2013 berhasil menjadi juara I lomba Festival Film Islamic Movie Day di Jakarta dan film berjudul Menembus Lorong Badak tahun 2012 yang memperoleh juara II tingkat nasional, serta film berjudul Batas Asa Mimpiku yang berhasil meraih juara II tingkat nasional pada Festival Film UNJ tahun 2010," ujar Iman.
Sejauh ini, pembuatan film yang cukup mendatangkan prestasi itu, kata Iman, dibiayai atas dasar swadaya setiap crew yang ada. "Kita bener-bener orang nekad. Sebanyak 15 film yang sudah sukses dibuat itu tanpa donatur. Kita garap sendiri dengan iuran atau swadaya dan kerjasama dengan elemen yang bisa menerima kami," kata Iman seraya menyebutkan bahwa pihaknya juga belum memiliki peralatan yang memadai.
"Tidak ada batasan bagi kami. Misalnya alat saja kami belum punya. Hanya kerjasama dan pinjam sana sini. Tapi hasil kreativitasnya cukup bisa bersaing," ujar Iman.
Untuk melihat trailer Film Ki Wasyid bisa klik disini. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar