Film ini dibuat komunitas yang berusaha konsisten berkarya setiap tahun dan menjadikan kultur sebagai napas utamanya.
Apa yang menarik dari Ujung Kulon? Selain kawasan taman nasional
yang dilindungi, Ujung Kulon juga menyimpan berbagai keindahan pesisir
yang belum banyak tersentuh.
Mulai dari Pulau Panaitan, Pulau Peucang, Pulau Handeuleum, sampai
Gunung Honje. Ombaknya yang begitu biru berkolaborasi dengan hamparan
pasir putih. Tak kalah menarik, Ujung Kulon merupakan kawasan
pelestarian satwa langka yang dilindungi yaitu badak bercula satu.
Habitat hewan itu berada di kawasan Semenanjung Ujung Kulon. Walaupun
telah dilindungi, pada kenyataannya populasi hewan itu semakin hari
menipis. Ini membuat komunitas film indie Banten, Kremov Picture,
menggarap sebuah film yang merujuk pada pelestarian badak bercula satu,
maskot dari Ujung Kulon.
Kremov Picture yang telah memiliki anggota di setiap wilayah di
Banten seperti Tangerang, Serang, Anyer, Rangkasbitung, dan Pandeglang
mulai sibuk mempersiapkan keperluan pengambilan gambar dari awal Mei
lalu.
Kremov bukan kali pertama menggarap film dengan memasukkan unsur
budaya serta pariwisata. Sebelumnya telah ada 11 Film dalam rentang
waktu 2007 sampai 2011 sebagai berikut: Love and Religion (2007),
Jalan Hidupku (2008), Setetes Embun Cinta Niyala (2008), Cintamu Tiara
(2009), Petualangan 5 Sahabat (2009), Menembus Mercusuar (2010), Batas
Asa Mimpiku (2010), Panorama di Tanah Sultan (2010), Tertulis dalam
Kitab (2011), Hilal Cinta (2011), Sejuta Impian (2011).
Garapan ke dua belas ini bisa dikatakan istimewa, karena ceritanya
mengangkat tentang hewan langka serta dilindungi. Selain itu, adegan
film yang berlokasi di Serang, Cilegon, Anyer, Labuan, Pandeglang,
Rangkas sampai Ujung Kulon, memanjakan mata dengan pemandangan hutan
rimbun sekaligus pantai yang cantik.
Sedikit bocoran, film ini disutradarai Darwin Mahesa yang sebelumnya
telah menyutradarai 11 film. Film kali ini merupakan film petualangan
dibumbui action dan percintaan.
Film ini bercerita tentang Shela (Asti Sofyani) yang berencana
menggagalkan aksi pemburu ilegal cula badak. Ia dibantu Ferdi (Royz
Jagier) dan Erwin (Naji Zibon). Namun, nyatanya kakak Shela, Dina (Ity
Alkhoeria), dan Tante Berlin juga terlibat dalam tindakkan kriminal
ini.
Shela terlibat dilema ketika saudara kembarnya, Shinta yang sedang
sakit parah, konon bisa sembuh dengan cula badak. Berhasilkah Shela
dalam petualangannya kali ini? Benarkah di Ujung Kulon terdapat suku
primitif? Lalu bagaimana kisah percintaan dari Dina dan Ferdi? Temukan
jawabannya dalam launching film Menembus Lorong Badak yang akan digelar
pada 25 September 2012 di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
(Untirta), Banten, kerja sama BEM FISIP Untirta dan Kremov Picture.
Selain cerita dan lokasi yang menarik, di dalamnya juga terdapat
soundtrack yang dibuat khusus oleh band indie asal Banten D’Fastre.
Band yang terdiri dari lima personel itu membawakan lagu Hingga Akhir
Cerita sebagai soundtrack.
Selain itu, ada Rosi Rosian featuring Aat, pemenang audisi vokal
soundtrack Banten 2012. Ia membawakan lagu Menembus Lorong Badak yang
diciptakan Darwin Mahesa dan diaransemen Rino Onepiece.
Mari menikmati gabungan antara alur cerita dengan lokasi yang unik,
ditambah alunan soundtrack yang ciamik, hasil kerja keras Kremov
Pictures.
Ubah nama Kremov Picture yang berdiri lima tahun silam, pada 1
Januari tahun ini Kremov mengubah namanya menjadi Kleodoskop Creative
Movie Picture.
Komunitas itu menyuguhkan warna bagi para pencinta film indie
khususnya di Provinsi Banten. Identitas sebagai anak muda Banten selalu
melekat pada film- film yang mereka buat.
Kita memang memiliki visi yang sedikit berbeda. Melalui karya-karya
film, kita mencoba mengeksplor keunikan budaya dan pariwisata. Dengan
begitu selain menikmati isi cerita, kita bisa menikmati dan tahu
tentang pariwisatanya juga,? ungkap Darwin Mahesa, mahasiswa tingkat 5
Untirta.
Hambatan
hambatan yang kerap muncul tidak dijadikan alasan berhenti berkarya.
Bahkan tidak ketersediaannya alat menjadi pemacu semangat.
Saat saya dan kawan-kawan yang lain masih bersekolah di SMK-SMK 1
Kota Serang- ingin mengikuti kompetisi, tapi tidak memiliki bujet,
akhirnya kami meminta sumbangan dan turun ke jalan,? tutur Darwin.
Setiap tahunnya Kremov Picture selalu menetaskan karya minimal satu
film dan Menembus Lorong Badak menjadi karya komunitas ini untuk tahun
2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar